Sehingga, tidak hanya lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) saja yang merupakan dana segar tanpa imbal hasil.
Tak hanya itu, pembiayaan korporasi bagi BUMN dalam program PEN ini juga dilakukan dalam bentuk pemberian pinjaman.
Pinjaman yang dimaksud adalah pemberian dukungan kepada BUMN dan lembaga untuk memperkuat dan menumbuhkan kemampuan ekonomi BUMN dan lembaga yang bersangkutan.
Yustinus Prastowo, Staf Khusus Kementerian Keuangan menjelaskan ada dua skema baru yang sudah disusun dan diupayakan untuk menyelamatkan industri penerbangan yakni dengan pemberian pinjaman untuk BUMN yakni melalui special mission vehicle (SMV) pemerintah dan mandatory exchangeable bond (MEB) atau penerbitan convertible bond atau obligasi pinjaman yang dikonversi kepada ekuitas kalau tidak bisa dibayar.
“Untuk pinjaman ke industri penerbangan ini skema yang diberikan berupa pinjaman melalui skema MEB atau penerbitan surat utang,” kata Yustinus saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (24/9).
Sementara itu, Yustinus menambahkan, insentif atau penyaluran bantuan program PEN untuk korporasi selain BUMN maupun untuk swasta berupa penempatan dana untuk restrukturisasi usaha padat karya dengan total pagu Rp 3,42 triliun dan pinjaman kredit korporasi non-UMKM dan padat karya dengan total pagu Rp 7 triliun.
Yustinus juga bilang, realisasi penyaluran program PEN untuk pembiayaan korporasi ini masih menunggu waktu yang tepat. Yang pasti ia berharap bulan September ini akan segera dilaksanakan. “Realisasi pembiayaan korporasi masih menunggu waktu yang tepat,” tambahnya.
Sehingga, berdasarkan data Kementerian Keuangan, program PEN untuk pembiayaan korporasi telah dialokasikan sebesar Rp 53,57 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebesar Rp 20,3 triliun dan non DIPA sebesar Rp 29,90 triliun serta tanpa DIPA Rp 3,4 triliun.
(Selvi Mayasari, Venny Suryanto)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Bisnis maskapai penerbangan kian terpuruk, ini sejumlah insentif yang dibutuhkan" dan "Begini upaya pemerintah untuk menyelamatkan industri penerbangan"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR