"Kami menyambut baik semakin banyak negara yang mendukung keputusan Pengadilan Arbitrase di Laut Cina Selatan. Itu menunjukkan kemenangan hukum internasional atas ambisi dan tindakan untuk mengguncang kawasan," kata Duterte.
Sebelumnya, AS telah berulang kali mengkritik China karena "memaksa" tetangganya di Laut China Selatan.
Amerika Serikat juga menolak sebagian besar klaim Beijing di laut krusial itu.
Menurut para pengamat, dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Duterte telah mulai kembali ke AS sekutu tradisional, yang dipercaya oleh mayoritas rakyat Filipina.
Pidato terakhir di Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menunjukkan bahwa Filipina lebih condong ke arah Amerika, bukan China.
Baru-baru ini, Duterte juga mengampuni seorang Marinir Amerika karena membunuh seorang transgender.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR