"Rahasia protokol penting tersebut. Saya percaya pada kebenaran bagian dalam, tetapi tidak faktual, dari The Protocols," katanya.
Pada waktu yang hampir bersamaan, Adolf Hitler mendikte Mein Kampf. Dia juga sedang memikirkan tentang The Protocols.
Kedua pemimpin menyadari bahwa The Protocols adalah palsu, tetapi keduanya mengira itu berisi "kebenaran batin".
Sembilan belas tahun kemudian keduanya membahas The Protocols tepat sebelum Goebbels meluncurkan salah satu kampanye anti-semitnya secara berkala.
Goebbels, yang telah membaca ulang, berkomentar bahwa rekan-rekan propagandanya menyatakan bahwa itu tidak berguna untuk propaganda kontemporer.
Tetapi dia berpikir, "Saya menyimpulkan dari bacaan saya (meskipun demikian) bahwa kita dapat menggunakannya dengan sangat baik. Jika Protokol Zionis tidak asli, itu dihasilkan oleh kritikus kontemporer yang brilian."
Setelah membicarakannya dengan Hitler, menteri propaganda menulis dalam buku hariannya: "Sudut pandang Hitler adalah bahwa Protokol Zionisdapat mengklaim keaslian mutlak."
"Tidak ada yang bisa mengungkapkan rencana Yahudi untuk menguasai dunia sebaik orang Yahudi sendiri," ungkapnya.
Source | : | The Washington Post,BBC,academia.edu |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR