Suatu kelompok yang terdiri dari tiga orang haji kembali ke Minangkabau sekitar 1803 atau
1804.
Mereka terilhami oleh penaklukan Makkah oleh kaum pembaharu. Kemudian mereka ingin
memperbaharui masyarakat Minangkabau.
Pimpinan-pimpinan utama kaum Padri diberi gelar kehormatan Minangkabau untuk pada guru agama, yakni Tuanku.
Salah satu pemimpin yang paling terkemuka adalah Tuanku Imam Bonjol.
Selama perang saudara meletus yang ingin melakukan pembaruan, kaum Padri menghadapi
perlawanan sengit di Tanah Datar dan di dataran-dataran rendah.
Namun kaum Padri mampu meraih kemenangan. Pada 1815, sebagian besar keluarga kerajaan Minangkabau terbunuh di Tanah Datar.
Keterlibatan Belanda
Dalam perang saudara tersebut kaum Adat mulai mendesak dan meminta bantuan Belanda pada 1821.
Mereka menandatangani suatu perjanjian penyerahan Minangkabau kepada Belanda. Padahal mereka sudah tidak lagi mempunyai kekuasaan riil.
Baca Juga: Kala Jepang Iming-imingi Kebebasan Kepada Rakyat Indonesia Lewat Nujuman Jayabaya tentang Ratu Adil
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR