Itu adalah sebelum salah satu anggota sekte mengumumkan ia mendapatkan pandangan, yang mengatakan semua orang di desa tersebut harus membayar dosa mereka atau mati.
Minggu lalu, anggota sekte mulai menyeret korban ke sebuah gereja, dan mereka dipukuli dengan tongkat.
Anggota sekte juga berdiri dengan belati tajam, bersiap-siap untuk menyerang mereka yang gagal membayar dosa dengan tindakan yang memuaskan mereka.
El Terron terletak di jantung hutan wilayah Ngabe Bugle, teritori pesisir Karibia.
Baca Juga: Larangan Suami untuk Berhenti Tak Digubris, PSK Tewas Usai Layani 6 Pelanggan Hari Itu
Saat ini, desa di Panama tersebut masih terisolasi dari dunia modern.
Penduduk yang tinggal di sana adalah 300 orang, hidup sebagai petani ketela pohon dan padi, dan mereka sebagian besar adalah Katolik Roma.
Pengacara lokal Rafael Baloyes menggambarkan apa yang telah ditemukan para investigator saat mereka datang di arena pembantaian.
"Mereka mencari keluarga korban untuk melaksanakan ritual dan mereka membunuh keluarga ini bersamaan, memperlakukan dengan kasar dan membunuh satu keluarga," ujar Baloyes.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR