Selain itu, dia juga tak segan membagikan emas kepada orang-orang yang dijupainya, sehingga tindakannya itu menggoyang ekonomi dunia.
Dalam perjalanan ke Mekkah, Mansa Musa bertemu Al Malik al Nasir di Kairo, salah satu Sultan Mamluk paling terkenal.
Ketika dihadapan Al Malik, Mansa Musa diminta untuk menekuk lututnya, sebagai bagian dari protokol ketika bertemu raja.
Tetapi Mansa Musa menolaknya, dan dia mengatakan bahwa dia hanya akan merendahkan dirinya dan menekuk lututnya di hadapan Allah.
Musa menambahkan bahwa, perjalannnya tidak ada kaitannya dengan politik, dia hanya ingin beribadah di kota suci Mekkah, medengarnya Sultan Mamluk membalas dengan menghadiahi Musa istana untuk ditinggali.
Selama Musa tinggal, anggota karavannya meningkatkan logistik dengan berbelanja di pasar lokal, membayar lima dinar untuk sesuatu yang berharga 1 dinar.
Source | : | BBC |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR