Namun, ketika menghitung angka kumpulan kasus yang lebih besar yang disajikan dalam laporan, sebanyak 5.866 orang dari 12.636 total kasus atau sekitar 46 persen menunjukkan gejala demam.
Sementara, gejala kedua yang paling sering diamati dalam kumpulan data tersebut setelah batuk. Virolog dari University of Sydney, Tim Newsome menduga, penurunan kasus dengan gejala demam ini mungkin merupakan produk dari pengetahuan yang lebih besar tentang Covid-19.
Sehingga, informasi yang ada lebih mampu memahami gejala yang digambarkan dengan Covid-19.
Selain itu, kemungkinan lainnya adalah tingkat pengujian yang lebih tinggi, dan adanya perubahan demografi siapa saja yang terinfeksi.
"Saya belum melihat bukti kuat bahwa virus bermutasi, dan berbeda dari sebelumnya secara signifikan," kata Newsome.
Demam pada pasien Covid-19 Suhu tubuh normal manusia berkisar 37 derajat celcius.
Jika berada di atas itu, maka seseorang memasuki wilayah demam. Namun, angka suhu tubuh yang semakin tinggi tidak serta merta menunjukkan tingkat keparahan demam.
Seseorang bisa saja mengalami demam 38,5 derajat celcius dan benar-benar tidak sehat, namun orang lainnya dapat memiliki suhu 41 derajat celcius tetapi tidak terlihat sakit.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR