"Gus Dur punya sejumlah teman Yahudi. Salah satunya adalah seorang Yahudi Irak bernama Ramin, yang bekerja dengannya di bisnis impor/ekspor di pusat kota Baghdad selama tahun 1960-an. Gus Dur mempelajari Kabbalah dengan Ramin secara mendalam."
"Dia juga belajar dengan seorang Syaikh Sunni Sufi yang kemudian disiksa dan dibunuh oleh rezim Baath di Bagdad. Bersama Ramin, Gus Dur menyaksikan eksekusi mati sembilan warga Yahudi Irak yang dituduh sebagai mata-mata Israel."
"Dari perspektif Gus Dur, perlakuan terhadap sembilan orang Yahudi Irak dan Sufi Syekh itu identik. Mereka semua adalah korban kebrutalan dan ketidakadilan yang ekstrim."
"Dalam konteks itu, etnis dan agama tidak ada hubungannya dengan Gus Dur, kecuali selama ini menjadikan Syekh Sunni dan Yahudi Irak sebagai sasaran rezim yang kejam. Bagi Gus Dur, kemanusiaan dan penderitaan mereka adalah yang terpenting."
"Setelah dia tinggal di Irak tahun 1960-an, keterlibatan intensif Gus Dur berikutnya dengan Yahudi dan Yudaisme - di luar bacaan ekstensif literatur Yahudi - kemungkinan besar terjadi selama masa jabatannya sebagai ketua Dewan Eksekutif Nahdlatul Ulama (NU) dari 1984 hingga 1999. Organisasi amal Indonesia ini adalah gerakan Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 50 juta anggota."
"Selama kepemimpinannya di NU Gus Dur bepergian secara ekstensif dan mengembangkan banyak kontak internasional, termasuk dengan Komite Yahudi Amerika."
Source | : | Israel International News |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR