Ditambah lagi, pria cenderung tidak mencari pertolongan medis saat dibutuhkan, padahal penundaan pengobatan ini dapat memperburuk hasil.
Beberapa laporan juga menunjukkan bahwa pria mungkin kurang terbiasa dalam mencuci tangan dan memakai masker, yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko mereka.
Pria juga lebih cenderung memiliki kondisi medis lain yang menempatkan mereka pada risiko lebih besar untuk kasus serius Covid-19.
“Seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung,” kata kedua dokter tersebut.
Banyak dari teori ini didukung oleh bukti ilmiah, termasuk JACC: jurnal Case Reports dari American College of Cardiology.
Faktor biologis
Tetapi selain itu, mungkin ada beberapa alasan biologis bawaan, mengapa pria lebih mungkin terkena Covid-19.
Sebagian dari ini secara harafiah ada pada gen wanita yakni, kromosom X ekstra yang dimiliki, yang berisi banyak gen yang berhubungan dengan kekebalan.
Hal ini mungkin bisa menjadi salah satu penjelasan untuk sistem kekebalan wanita yang tampaknya lebih kuat.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR