Advertorial

Mengaku 'Bosan dengan Hidup', Seorang Guru SD Membunuh 3 Orang, Akhirnya Dijatuhi Hukuman Mati

Tatik Ariyani

Penulis

Seorang pria di Thailand mendapat hukuman mati setelah terbukti membunuh tiga orang hanya karena dia merasa " bosan dengan hidup".
Seorang pria di Thailand mendapat hukuman mati setelah terbukti membunuh tiga orang hanya karena dia merasa " bosan dengan hidup".

Intisari-Online.com - Saat bosan dengan aktifitas harian, seseorang biasanya mencari hiburan seperti menonton film atau melakukan hobi yang disukainya.

Namun, apa jadinya jika orang yang bosan dengan hidup justru melampiaskannya dengan membunuh orang?

Seorang pria di Thailand mendapat hukuman mati setelah terbukti membunuh tiga orang hanya karena dia merasa " bosan dengan hidup".

Di antara korban Prasittichai Khaokaew, terdapat bocah berusia dua tahun, di mana dia juga melukai lima orang di Lopburi.

Baca Juga: Hampir Semua Negara Besar Afrika Jatuh Ke Perangkap Utang, Nyatanya Negara-Negara Kecil Ini Justru Tidak Menerima Investasi China, Ini Alasannya

Pembunuhan itu terjadi setelah dia mencoha mencuri perhiasan senilai 500.000 baht (Rp 233,4 juta) dalam insiden yang terjadi 9 Januari.

Rekaman CCTV memperlihatkan guru sekolah dasar menembaki pengunjung toko perhiasan sebelum kabur.

Dia ditahan pada 22 Januari lalu.

Pengadilan kriminal di Bangkok, ibu kota Thailand, memvonis pria 38 tahun itu karena melakukan pembunuhan saat merampok toko perhiasan.

Baca Juga: Sebut Penjajah Saat Jadi Bagian Indonesia, Pejabat Timor Leste Ini Segan Bahkan Bungkukkan Badan Saat Bersalaman dengan Pejabat dari Provinsi Termiskin Ketiga Indonesia Ini

Selain itu seperti dilansir Daily Mirror Kamis (27/8/2020), pengadilan juga menjatuhkan Prasittichai denda 1.000 baht (Rp 467.965).

Dalam keterangan jaksa penuntut, penggunaan senjata berperedam dalam insiden tersebut menunjukkan Prasittichai sudah merencanakan aksinya.

Mereka juga menerangkan selama dua pekan sejak serangan, Prasittichai menolak untuk menyerahkan diri dan terus bersembunyi.

Karena itu, jaksa kemudian memerintahkan guru SD itu untuk membayar ganti rugi kepada para korban penembakan, baik yang tewas maupun terluka.

Baca Juga: Kini WHO Tak Lagi Ambisius Soal Program 'Vaksin Covid-19 untuk Semua', Ternyata Inilah Penyebabnya

Tiga korban tewas itu adalah Thidarat Thongthip (31) dan putranya Panuwich Wongyu (2), serta penjaga keamanan Teerachat Nimma (33).

Dalam pembelaannya, Prasittichai mengatakan bahwa dia melakukan penembakan itu karena dia "bosan dengan hidup", dan mengaku tak bermaksud membunuh bocah dua tahun tersebut.

Setelah mendapatkan hukuman mati, tim pengacara Prasittichai menuturkan mereka belum mengetahui apakah mereka bakal melakukan banding.

Ardi Priyatno Utomo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bunuh 3 Orang karena "Bosan dengan Hidup", Pria Ini Dihukum Mati"

Artikel Terkait