Proyeknya termasuk jalur kereta api di Kenya dan Ethiopia bersama dengan proyek pelabuhan besar-besaran di Djibouti.
Namun seiring berjalannya waktu, Beijing memasarkan BRI ke lebih banyak negara Afrika dan mengartikulasikan apa yang akan diperlukan dalam penandatanganan MoU dalam jangka panjang.
Ryder mengatakan bahwa untuk China, "pandangan agar lebih banyak negara menandatangani MOU BRI sudah jelas: hal itu tidak datang dengan komitmen khusus tetapi menandakan hubungan yang berpotensi lebih kuat."
Meski begitu, tidak ada jaminan BRI akan berhasil di Afrika meskipun sudah ada banyak dukungan.
Memang dengan fakta 14 negara tidak ikut menandatangani maka Beijing tidak dapat mengatakan bahwa seluruh benua Afrika bergabung dengan BRI.
Namun penelitian baru-baru ini juga menunjukkan bahwa ketegangan geopolitik global, perang dagang dan perlindungan negara dapat memangkas 800 miliar Dolar dari skema tersebut.
Hal itu tentunya berdampak pada seberapa banyak keuntungan Afrika dalam jangka panjang.
Ryder mengatakan negara-negara Afrika dapat memanfaatkan potensi BRI untuk keuntungan mereka.
Baca Juga: Hadapi Corona; Makanan Terbaik untuk Disimpan Kala Tanggap Darurat
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR