Hal ini timbulkan pertanyaan tentang profil negara-negara tersebut dan mengapa mereka bertahan melawan dorongan tegas Beijing ke Afrika.
Secara geografis, negara-negara ini tersebar di empat wilayah di benua itu: di sebelah timur (Eritrea, Mauritius), tengah (Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah), barat (Benin, Equatorial Guinea), dan selatan (Eswatini, Botswana).
Sedangkan semua negara di Afrika Utara merupakan bagian dari koridor ekonomi BRI.
Meskipun tidak ada pembenaran atau penyalahan mengapa negara-negara ini belum menandatangani MoU dengan China tentang BRI, ada faktor politik dan ekonomi yang membuat mereka menunggu dan melihat situasinya.
Politik internal China sendiri secara khusus memainkan peran kunci di mana negara-negara telah mendaftar, seperti diungkapkan oleh Hannah Ryder, kepala eksekutif konsultan Development Reimagined yang berbasis di Beijing.
Mengutip Quartz Africa, kerajaan Eswatini (sebelumnya bernama Swaziland) belum ikut kesepakatan itu karena mereka mengakui Taiwan sebagai negara demokrasi.
Sedangkan Beijing mengecam keras hal ini dan menganggap Taiwan sebagai bagian dari negaranya.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR