Untuk diketahui, Laut China Selatan memang daerah perairan yang paling diperebutkan di dunia.
Termasuk dengan tumpang tindih klaim China atas sebagian besar negara-negara ASEAN seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, Taiwan dan termasuk Indonesia.
Klaim itu disebut Beijing sebagai sembilan garis putus-putus (nine dash lines).
Klaim itu mencakup hampir seluruh wilayah Laut China Selatan dari pulai Hainan di Tiongkok sampai pulau Natuna di Indonesia.
Kendati klaim China tidak memiliki dasar di bawah hukum internasional dan dinyatakan tidak sah dalam putusan pengadilan internasional 2016.
Meski demikian, sejak 2015, China mulai meningkatkan ambisi teritorialnya dengan membangun pulau-pulau buatan di atas terumbu dan beting di Laut China Selatan dan kemudian memiliterisasi daerah itu dengan fasilitas pelabuhan, dan landasan pesawat tempur.
"Pulau-pulau ini penuh dengan radar dan kemampuan pengawasan, mereka melihat semua yang terjadi di Laut China Selatan," kata Polling.
"Di masa lalu, China tidak tahu di mana kamu mengebor. Sekarang mereka pasti tahu," imbuhnya.
Para ahli mengatakan, Beijing telah menciptakan armada penjaga pantai dan kapal penangkap ikan yang dapat dikerahkan di Laut China Selatan untuk mengganggu kapal penuntut lain atau berlayar di daerah yang sensitif secara politik.
Andreas Chris Febrianto Nugroho
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Bangunkan Singa Tidur, Tiongkok Nekat Berulah di Kawasan Laut China Selatan Hingga Disebut Pengamat Bisa Pecah Perang Dengan Indonesia dan Malaysia"
Source | : | sosok |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR