Hal tersebut menciptakan dua jenis kerugian.
Pertama, tidak hanya mereka menhambat penelitian penting mengenai kenaikan permukaan air laut dan dampak perubahan iklim.
Kedua, mereka juga membiarkan Antartika terbuka dan bisa dikuasai negara lain.
Sementara negara Barat sibuk terfokus pada masalah yang di depan mata, Rusia dan China tetap mempertahankan kehadiran mereka di Antartika.
Rutin dilaporkan bahwa China dan Rusia menjadi lebih dapat hasil dari memancing, menambang minyak dan tambang lainnya.
Bahkan sebelum pandemi, pakar sudah peringatkan jika kedua negara tersebut akan menggunakan penelitian ilmiah untuk mengklaim Antartika.
Kini, pakar semakin khawatir jika kedua negara tersebut menggunakan Covid-19 untuk dimanfaatkan mengalihkan perhatian negara lain.
Profesor hukum internasional di Australian National University College of Law, Donald Rothwell mengatakan ia yakin jika China dan Rusia akan terus mempertahankan dan bahkan meningkatkan aktivitas Antartika mereka.
Source | : | express.co.uk |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR