Menurut dia, hingga pertengahan Juli, sekolah-sekolah di 160 negara masih ditutup.
Kondisi ini berdampak pada lebih dari 1 miliar siswa atau sekitar 60,5 persen dari total pelajar yang terdaftar.
Sementara itu, setidaknya 40 juta anak melewatkan pendidikan dini atau pre-school.
Melansir Straits Times, Selasa (4/8/2020), perlu diketahui, sebelum penutupan sekolah-sekolah dilakukan karena pandemi ini, ada lebih dari 250 juta anak-anak di dunia yang tidak dapat memperoleh pendidikan.
Selain itu, hanya seperempat dari siswa sekolah menengah di negara berkembang yang memiliki keterampilan dasar.
"Saat ini, kita menghadapi sebuah malapetaka generasi yang dapat membuat potensi tak terhingga manusia menjadi sia-sia.
"Merusak perkembangan dalam beberapa dekade, dan memperburuk kesenjangan yang telah terjadi," kata Guterres saat meluncurkan kampanye PBB "Save our Future".
Prioritas utama
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR