Seperti kebanyakan aristokrat Romawi, ia pernah bertugas di militer dan
bertempur dalam Perang Punisia Pertama.
Dia juga merupakan salah satu dari dua konsul Roma (pemimpin militer dan politik kota) dalam dua kesempatan terpisah, pada 233 dan 228.
Setelah bencana sebelumnya, tidak ada konsul tersedia untuk memimpin tentara pada tahun 217.
Karena itu, bangsawan Roma memutuskan bahwa untuk sementara mereka perlu menunjuk seorang diktator, seorang pejabat dengan kepemimpinan militer dan politik tertinggi.
Sebuah pertemuan pun dilakukan dan akhirnya keputusan dihasilkan untuk memilih Fabius dengan Marcus Minucius Rufus sebagai wakilnya.
Fabius memulai pekerjaan militernya dengan menopang pertahanan Roma.
Dia memastikan jalur pasokan militer, dan membentuk dua legiun baru.
Baca Juga: Narkoba Paling Mengerikan di Dunia Itu Bernama Kecubung, Bukan Kokain!
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR