Yang paling penting, kematian pertama yang tercatat dalam daftar yang bocor terjadi pada 22 Januari, sebulan sebelum kasus pertama virus corona dilaporkan secara resmi di Iran.
Pada saat itu para pejabat Departemen Kesehatan bersikeras mengakui hanya satu kasus virus corona di negara itu, meskipun ada laporan oleh wartawan di Iran, dan peringatan dari berbagai profesional medis.
Dalam 28 hari hingga pengakuan resmi pertama pada 19 Februari, 52 orang sudah meninggal.
Sementara itu, pada pekan lalu, kantor berita semi-resmi Iran, ISNA, melaporkan pada Minggu (26/7/2020), obat buatan Iran yang dirancang untuk membantu memerangi virus corona baru akan dijual bebas di dalam negeri hanya dalam kurun waktu tiga minggu.
Mengutip Jerusalem Post, pengumuman itu dibuat oleh Wakil Presiden Iran untuk Sains dan Teknologi Sorena Sattari, selama kunjungan ke taman sci-tech di provinsi Hamadan di Iran tengah.
Selama kunjungan, ia melihat langsung proyek yang dibuat oleh berbagai perusahaan di taman sci-tech, yang katanya sangat penting dalam menahan wabah Covid-19 di negara tersebut.
Menurut Sattari, perusahaan-perusahaan ini telah mampu memenuhi hampir semua kebutuhan domestik untuk peralatan yang diperlukan untuk melawan pandemi yang sedang berlangsung.
Iran sangat terpukul oleh pandemi, setelah virus ini menyebar di kota suci Qom dan menciptakan krisis yang parah.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR