Berapa populasi Dingo, hingga kini masih menjadi misteri karena sejauh ini belum ada penelitian yang secara khusus dilakukan untuk mengungkap hal tersebut.
Maximus sendiri meyakini bila Dingo sudah terancam punah sehingga perlu ada segera penelitian ilmiah untuk menentukan tindakan apa yang paling tepat untuk menyelamatkan spesies tersebut.
"Dingo sangat terancam punah, itulah kita perlu segera buat penelitian dan perlu ada sponsor dari berbagai pihak terutama Pemprov Papua bekerja sama dengan akademisi Uncen dan masyarakat adat, ini berbicara tentang jati diri Papua," kata dia.
Selain untuk menyelamatkan populasinya, cerita rakyat/mitos tentang Dingo pun ia anggap perlu segera dibukukan agar kisahnya tidak lenyap.
Dingo, menurut Maximus, bukan hanya sekedar hewan, tetapi juga menjadi pelengkap bagi jati diri Papua yang memiliki kekayaan alam melimpah.
"Kita ingin segera melakukan penelitian karena ini sebuah cerita rakyat dan ada fakta di balik kekayaan emas kita, ada flora fauna yang luar biasa, tetapi ada hewan yang menjadi saksi hidup, yaitu anjing Dingo," ujarnya.
"Walau sudah ada penelitian dari Uncen, dari luar negeri, tetapi kita dari Papua harus punya tanggung jawab moral tentang alam kita. Ini sebuah cerita yang harusnya diceritakan kepada keturunan kita, tetapi jangan cerita yang mengarang dan harus yang benar," sambung Maximus.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR