Advertorial
Ketegangan China dan India Merembet Tidak Hanya Masalah Lembah Galwan, Kini Keduanya Berebut Berinvestasi di Negara Kaya Minyak Ini Demi Dapatkan Pasokan Minyak Murah, Dokumen Ini Kuak Semuanya
Intisari-online.com -India dan China terpaksa menghentikan kekerasan yang terjadi di Lembah Galwan seiring dengan masalah baru muncul bagi mereka.
Mengutip South China Morning Post, New Delhi harus menghadapi masalah baru dari Beijing, di suatu tempat sejauh 1.000 km dari wilayah India.
Masalah itu muncul di Iran, ketika kedua negara dengan jumlah populasi terbesar di dunia ini saling rebutan untuk mendapatkan pasokan minyak murah dari Iran.
Sebelumnya jangan lupakan ketegangan Lembah Galwan, Ladakh, pada 15 Juni kemarin yang telah sebabkan 20 tentara India meninggal dunia.
Kemudian kondisi sudah cukup damai karena awal bulan ini penasihat keamanan nasional India Ajit Doval dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi setuju menarik pasukan dari Lembah Galwan.
Sembari ketegangan sudah cukup reda, ternyata masih ada sumber prahara untuk kedua negara itu.
Beijing memiliki rencana untuk kucurkan dana 400 Milyar Dolar AS (Rp 5.821.676.000.000.000,00) untuk investasi infrastruktur di Iran sebagai bagian dari kerjasama ekonomi dan keamanan untuk 25 tahun mendatang.
Kerjasama itu akan memberikan China kucuran minyak harga murah, seperti dilaporkan oleh New York Times pada 11 Juli lalu.
New York Times mendapatkan info tersebut dari dokumen yang bocor setebal 18 halaman.
China sendiri telah menolak untuk mengkonfirmasi maupun menyangkal laporan itu.
Dampak bagi India
Tindakan berani China tersebut bagaikan tindakan menyikut India yang memiliki ambisi jangka panjang untuk berinvestasi di Iran.
India merencanakan untuk berinvestasi di pelabuhan Chabahar, Iran, yang ada di Laut India.
Proyek itu libatkan membangun jalur rel kereta apik dari pelabuhan ke perbatasan Iran dengan Afghanistan.
Hel tersebut tentunya dapat membuka jalur perdagangan murah bagi India ke Asia Tengah.
Baca Juga: Yuk Coba Facebook Messenger Rooms Pesaing Zoom, Sudah Bisa Dipakai di Indonesia Loh!
Strategi ini menjadi satu-satunya rencaana India sebabnya jika lewat perbatasan lain India akan hadapi ketegangan berhadapan dengan Pakistan dan China.
Sehingga India sangat memerlukan jalur tembus dari pelabuhan Iran ke Asia Tengah tersebut.
Sungguh tak disangka, Delhi mendapat berita buruk bahwa Iran telah melepaskan kontraknya dari proyek rel kereta Chabahar.
Berita itu dikutip dari laporan yang ditulis di koran The Hindu pada 14 Juli yang mengutip sumber pemerintah Iran.
Pembelaan Iran
Teheran sendiri menampik bahwa telah melepaskan India, dan katakan dari awal tidak ada perjanjian yang telah disepakati.
Meski begitu mereka katakan Pendanaan Pengembangan Nasional Iran akan danai pembuatan jalur kereta itu.
Mau tidak mau, perjanjian perdagangan Iran dan China serta penolakan tawaran dari India sangatlah berkaitan, seperti dikatakan profesor diplomasi di Australian National University, Canberra, Claude Rakisits.
"Ini merupakan kemenangan besar bagi China dalam upaya ekpansi India, terutama setelah kekalahan India di Ladakh.
"Aku juga tidak bisa menyangkal aku curiga Iran akan lupakan perjanjian dengan India terkait bantuan yang China beri untuk Chabahar," ujarnya.
Chabahar menjadi jalur perdagangan penting sekaligus upaya kebijakan luar negeri terpenting bagi India dan strategi ekonomi mereka.
Pasalnya jika mereka ingin menembus Pakistan, tentunya tidak akan berhasil karena Pakistan akan memblokir akses perdagangan India ke Asia Tengah.
"Sudah lama ada blokade fisik yang tidak bolehkan kargo India apapun lewati Pakistan," ujar Phunchok Stobdan, mantan duta besar India untuk negara Asia Tengah, Kyrgyzstan.
Beijing mendukung penuh Pakistan dalam strategi ini karena China dan India, sebagai kedua negara raksasa Asia, saling berkompetisi dalam pengaruh mereka di area yang sama, ujarnya.
"China selalu mendukung Pakistan untuk hentikan akses India ke Asia Tengah.
Baca Juga: Daun Saga Beracun, Ini 5 Tanaman Pekarangan Rumah yang Beracun!
"Jika China mau, mereka dapat bolehkan India masuk ke Asia Tengah lewat Xinjiang.
"Tapi China tentu saja tidak akan melakukannya."
Tahun 2015, Pakistan dan China memperkuat pertemanan lapis baja mereka dengan merilis Koridor Ekonomi China dan Pakistan sebesar 46 Milyar Dolar AS.
Perjanjian itu adalah kesepakatan investasi infrastruktur yang libatkan ekpansi 1 Milyar Dolar AS di Gwadar, pelabuhan di Pakistan selatan, hanya 76 mil dari Chahabar, Iran.
Analis sebutkan investasi di Pakistan itu yang membuat India ikut-ikutan berinvestasi di Chahabar.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini