Advertorial
Intisari-Online.com - Menurut media Inggris, kapal induk HMS Queen Elizabeth senilai $ 3,7 miliar dapat mempertahankan keberadaan permanennya di perairan dekat China, khususnya Asia Timur untuk menghadapi China.
Kehadiran kapal induk Inggris di kawasan itu juga akan membantu Inggris dengan mudah berpartisipasi dalam latihan, bergabung dengan aliansi militer dengan AS dan Jepang untuk menangani China.
dilansir dari 24h.com, Selasa (14/7/2020), kapal itu diperkirakan akan berangkat ke Asia Timur pada awal 2021.
Ia juga membawa dua skuadron tempur F-35B Lightning, dua kapal perusak Tipe 45, dua fregat Tipe 23, dua kapal logistik dan helikopter.
Menurut surat kabar Inggris, The Times, Angkatan Laut Kerajaan Inggris ingin membawa kapal induk itu ke berbagai operasi di perairan Indo-Pasifik.
Mereka dapat meminta Australia dan Kanada untuk "mengirim kapal perang dan kapal selam" untuk bergabung dalam pasukan untuk membentuk kelompok tempur kapal induk lengkap.
Menurut sumber itu, Angkatan Laut Kerajaan akan mempertahankan kapal induk di Atlantik Utara untuk mendukung sekutu NATO.
Sementara kapal-kapal yang tersisa berpatroli dengan rute maritim dekat China.
"Kami ingin membentuk kelompok tempur sekutu, di mana kapal induk Inggris memainkan peran utama," kata pejabat angkatan laut Inggris.
Hubungan Inggris-China hampir membeku dari waktu ke waktu karena ketidaksepakatan mengenai pandemi Covid-19 dan pengenaan undang-undang keamanan nasional China dengan Hong Kong.
Pemerintah Inggris diperkirakan akan mengakhiri pembangunan perusahaan Huawei dari jaringan 5G menggunakan infrastruktur.
Pejabat China telah memperingatkan "konsekuensi" jika London menganggap Beijing sebagai "musuh" dan menghentikan kegiatan bisnis Huawei di Inggris.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari