Advertorial
Intisari-online.com - Bongkotan Tak Punya Adab, Usia Sudah 55 Tahun Ngebet Nikahi Siswi kelas 5 SD, Ternyata Sudah Pernah Digauli di Makam, Keluarga Tak Terima Ungkap Fakta Ini.
Baru-baru ini sebuah pernikahan tak wajar kembali terungkap, seorang pria tua 55 tahun di Gresik nikahi gadis yang masih duduk di bangku kelas 5 SD.
Melansir Tribunnews, pria 55 tahun itu diketahui adalah seorang pejabat desa atau modin, di Gresik, akibat ulahnya dia kini dinonaktifkan.
Menurut keterangan, pria 55 tahun berinisial S tersebut diduga melakukan pencabulan terhadap bocah tersebut.
Camat Sidayu, Nuryadi menjelaskan tentang kabar itu, semua berawal dari tingkah aneh yang dilakukan modin tersebut.
"Perangkat itu aneh, sudah nikah siri sejak lama itu," ucap Camat Sidayu, Nuryadi saat dikonfirmasi.
Modinitu diketahuimenjabat kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat (Kaur Kesra) Desa Asempapak.
Kabar itu mulai menyeruak, setelah modin dilaporkan oleh masyarakat, dan pihak keluarga siswi kelas 5 SD yang berada di Ujungpangkah.
Untuk diketahui, S sudah memiliki seorang istri dan lima anak serta tiga cucu.
Cucu dari S adalah teman sekelas dari siswi SD yang dinikahi oleh S.
Pihak orang tua siswi SD itu sudah tahu sebelumnya, bahkan istri S dan keluarganya juga demikian, mereka bahkan bertetangga.
Sementara disiswi SD tersebut tinggal di rumah neneknya, yang usianya sama dengan S.
Orang tua aslisiswi SD tersebut diketahui tinggal di Madura.
Diketahui pula, S sudah mengunjungi rumah orang tua siswi SD tersebut di Madura.
Menurut keterangan, pasangan S dan gadis SD tersebut kerap berboncengan sepeda motor.
Namun dari yang terlihat keduanya tampak seperti anak dan bapak, bukan pasangan suami dan istri.
Meskipun awalnya tampak lancar, ternyata paman siswi SD tersebut tidak terima, dan akhirnya melaporkan S ke polisi.
Saat S melamar siswi SD tersebut pamannya sempat tidak terima, dan akhirnya melaporkannya ke polisi, meski akhirnya keduanya menikah secara siri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun melalui keluarga siswi SD, ternyata S pernah menggagahi siswi SD tersebut.
Sementara korban (siswi SD) merupakan anak yatim, setelah ayahnya meninggal beberapa bulan lalu.
Perbuatan tidak senonoh itu, dilakukan berulang kali, tidak hanya dilakukan di rumah tetapi di makam juga pernah.
Sementara itu, kini korban sudah diamankan oleh pihak berwajib dan dijauhkan dari S.
Dikonfirmasi bahwa korban sering bermain dengan cucu dari S karena kebetulan mereka bertetangga dan masih sama-sama duduk di bangku SD.
Kini modin tersebut telah dinonaktifkan dan kasusnya sedang diselidiki oleh petugas.
"Sudah dinonaktifkan sejak dua bulan lalu, saat menerima laporan keluarga dan polisi, untuk mencegah gejolak di masyarakat, sebagai antisipasinya," terang Kades Asempapak Abdul Qodir.