Meski sudah mengenalnya sejak SMP, Soeharto ragu-ragu dan masih belum yakin.
Dia khawatir lamarannya akan ditolak lantaran dirinya, hanya orang biasa sementara Hartinah berasal dari keluarga bangsawan.
Namun, semua keraguan itu akhirnya terjawab, orangtua Hartinah tidak memandang latar belakang dan langsung menyetujui lamaran Soeharto.
Bahkan banyak yang sudah melamar Hartinah, namun hanya lamaran Soeharto yang memikat perempuan kelahiran Surakarta 23 Agustus 1923 itu.
Pernikahan pun berlangsung tanggal 26 Desember 1947, di Solo pada sore hari.
Disaksikan teman-teman Hartinah dan tamu dari keluarga Soemoharjono yang datang.
Resepsi itu dilangsungkan malam hari, dan hanya diterangi cahaya lilin redup.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR