Karena menurutnya, pernikahan itu tidak terhalang oleh perjuangan, kemudian Ibu Prawiro menyebutkan sebuah nama.
"Kamu masih ingat kepada Siti Hartinah, teman sekelas adikmu, Sulardi, waktu di Wonogiri?" tanya Ibu Prawiro, dikisahkan dalam buku "Falsafah Cinta Sejati Ibu Tien dan Pak Harto.
Soeharto muda pun mengiyakan pertanyaan itu.
"Tapi, bagaimana bisa? Apa dia mau? Apa orang tuanya memberikan?" tanya Soharto dengan ragu.
"Mereka orang ningrat. Ayahnya, Wedaba, pegawai Mangkunegaran," lanjut Soeharto ragu-ragu.
Tapi, keraguan itu ditepis oleh Ibu Prawiro, dan menyatakan mengenal keluarga Hartinah dan berniat menjodohkan mereka.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR