Ketika dia memutuskan untuk berbicara, Yan mendapati dirinya dalam bahaya.
Dia membagikan beberapa teorinya pada seorang blogger Hong Kong yang berbasis di AS, yang menyarankannya untuk pindah ke AS.
Yan memohon pada suaminya untuk pergi bersamanya, tetapi dia menolak.
Yan mengatakan, "dia kecewa, dia menyalahkan saya dan mencoba merusak kepercayaan diri saya, dia mengatakan mereka akan membunuh kita semua."
Setelah tiba di AS, Yan diinterogasi oleh FBI selama berjam-jam.
Pemerintah China yang mendengar hal itu, langsung menyerbu kampung halaman Yan di Qingdao, menggeledah apartemennya dan menanyai orang tuanya.
Universitas Hong Kong menurunkan halaman dan mencabut akses ke portal dan email online milik Yan.
Source | : | Daily Star |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR