Pada tahun 1955, ia memberi tahu duta besar Finlandia di Beijing:
"Orang-orang China tidak perlu takut dengan pemerasan atom AS."
"Negara kita memiliki populasi 600 juta dan luas 9.600.000 kilometer persegi."
"Amerika Serikat tidak dapat memusnahkan bangsa China dengan tumpukan bom atomnya yang kecil."
"Bahkan jika bom atom AS begitu kuat sehingga, ketika dijatuhkan di China, mereka akan membuat lubang menembus bumi, atau bahkan meledakkannya, yang tidak akan berarti apa-apa bagi alam semesta secara keseluruhan, meskipun itu mungkin berpengaruh besar untuk tata surya."
Pada akhirnya, tidak ada pihak yang menarik pelatuknya, dan China menjadi negara dengan senjata nuklir dengan Mao sebagai pemimpinnya. (*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR