Angkatan Laut AS mengatakan pada akhir pekan bahwa USS Nimitz dan USS Ronald Reagan bersama dengan kapal dan pesawatnya melakukan latihan.
Ini dirancang untuk memaksimalkan kemampuan pertahanan udara, dan memperluas jangkauan serangan maritim presisi jarak jauh dari pesawat berbasis kapal induk di area operasi yang berkembang pesat.
"China telah beberapa kali mengalami ancaman yang ditimbulkan oleh AS di laut dengan penyebaran beberapa kapal induknya," kata Wang dikutip South China Morning Post.
“Tekad China untuk menjaga integritas teritorial, kedaulatan, dan kepentingan maritimnya tidak akan goyah (setelah) ancaman terbaru yang ditimbulkan oleh AS."
"Militer China siap dan akan menangani (ancaman) dengan mudah,” tambahnya.
Tabloid China, Global Times juga mengutip analis militer yang mengatakan Beijing memiliki kendali penuh atas situasi tersebut.
"China memiliki berbagai pilihan senjata pembawa anti-pesawat terbang seperti misil DF-21D dan 'pembunuh kapal induk' DF-26," kata surat kabar itu, mengutip analis.
"Laut China Selatan sepenuhnya berada dalam jangkauan PLA."
"Setiap pergerakan kapal induk AS di kawasan itu adalah kesenangan PLA."
(Barratut Taqiyyah Rafie)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Trump kirim pesawat bomber nuklir B-52 ke Laut China Selatan demi tujuan ini")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR