Namun, tampaknya pandangan masyarakat awam terhadap posisi Donald Trump bagi China bisa jadi keliru.
Justru, di balik sikap arogan dan ceplas-ceplosnya, Trump justru sudah menempati 'hati' para pemimpin China.
Sebab, dengan ceplas-ceplosnya Trump, China justru bisa dengan lebih mudah memprediksi arah kebijakan Amerika Serikat, khususnya terkait dengan kepentingan China.
Bahkan ada yang menganggap bahwa gangguan-gangguan serta peselisihan-perselisihan yang dibuat Trump malah menghadirkan peluang yang menggiurkan bagi Cina untuk memperluas pengaruhnya di Asia Timur dan dunia.
Simak saja bagaimana mantan perunding perdagangan China Long Yongtu pada konferensi Shenzhen akhir tahun lalu mengatakan, “Kami ingin Trump terpilih kembali; kami akan senang melihat itu terjadi."
Kicauan Trump membuatnya "mudah dibaca," kata Long, dan dengan demikian "pilihan terbaik dalam lawan untuk negosiasi."
Pada Mei, editor surat kabar yang dikelola Partai Komunis, Hu Xijin mencuit khusus kepada Trump dengan menyebut bahwa orang China "berharap Anda untuk dipilih kembali karena Anda dapat membuat Amerika eksentrik dan dengan demikian membenci dunia. Anda membantu mempromosikan persatuan di Tiongkok. ”
Tetapi, tentu saja Anda tidak akan menemukan pernyataan resmi terkait harapan terpilih kembali Trump karena hal tersebut tabu dan sangat berisiko di China.
KOMENTAR