Indonesia dipandang sebagai contoh sukses kerangka kerja sama REDD+ tersebut.
Pada tahun ini Indonesia-Norwegia memperingati 70 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara sekaligus 10 tahun kemitraan dalam kerangka kerja sama REDD+.
Todung mengklaim kemitraan ini telah membuahkan hasil yang positif bagi penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia.
Ia melanjutkan, kemitraan Indonesia-Norwegia dalam bidang lingkungan hidup sangat menguntungkan kedua belah pihak, yang mana Norwegia memberikan dukungan baik pendanaan maupun teknis.
“Kita harapkan agar kerja sama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang,” ucap Todung.
Rotevatn menyampaikan, pihaknya terus berkomitmen untuk melakukan pembayaran berbasis hasil atas penurunan emisi yang telah dicapai Indonesia pada tahun-tahun selanjutnya, sesuai komitmen yang disampaikan pada tahun 2010 yakni sebesar 6 miliar NOK.
Diinformasikan di laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pemerintah Norwegia dan Indonesia bekerja sama untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan dan kehilangan lahan gambut, melalui Letter of Intent yang ditandatangani pada 26 Mei 2010.
Kerja sama itu terbagi dalam 3 fase.
Baca Juga: Resep Labu Siam Telur Ini Patut Anda Coba, Enak dan Bergizi!
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR