Dalam sebuah riset dari New England Journal of Medicine disebutkan, virus yang tengah diteliti dalam laboratorium dapat bertahan hidup selama 3 jam, itu setara dengan 30 menit di lingkungan sesungguhnya.
Sementara itu, para peneliti di China menemukan bukti adanya aerosol yang mengandung virus corona di dua rumah sakit yang terletak di Wuhan, kota pertama transmisi virus diketahui terjadi.
Total terdapat 239 peneliti dari 32 negara bersatu menandatangani surat itu dan hasil penelitian yang mereka lakukan akan diterbitkan minggu ini dalam sebuah jurnal ilmiah.
Para peneliti ini begitu meyakini transmisi melalui udara ini menjadi satu-satunya penyebab paling masuk akal mengapa bisa terjadi penyebaran besar-besaran di sejumlah wilayah dunia.
Namun demikian, ahli dari WHO, dr. Benedetta Allegranzi justru menyebut apa yang disampaikan Morawska dan kelompoknya hanya mempresentasikan teori berdasar uji coba laboratorium, bukan bukti di lapangan.
"Kami menghargai dan menghormati pendapat dan kontribusi mereka dalam debat ini," kata Allegranzi.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR