Identitas itu penting karena jika sewaktu-waktu mereka gugur bisa diketahui jati diri dan dari pihak mana mereka dikirim.
Lalu apa yang sebenarnya dicari oleh para petualang tempur yang datang ke Irak dengan risiko kehilangan nyawa?
Jawabannya sederhana, seperti perusahaan yang mengirimkannya mereka juga sama-sama menginginkan uang dalam jumlah besar.
Mereka bahkan merasa puas karena dalam dunia kacau seperti itulah dirinya merasa berguna sekaligus mendapatkan bayaran besar dalam waktu singkat, minimal 1.500 dollar AS per hari.
Tugas mereka memang bukan sengaja mencari-cari gerilyawan Irak dan bertempur secara frontal.
Tapi menjalankan tugas khusus melindungi fasilitas AS dan sekutunya serta melindungi orang-orang Barat yang sedang mengerjakan proyek.
Para pekerja proyek juga ada yang berasal dari tentara bayaran terutama para personel yang menguasai teknologi penerbangan, bandara, komputer, komunikasi, perminyakan dan lainnya.
Biasanya jika fasilitas atau rombongan pekerja proyek itu disergap oleh gerilyawan Irak, personel tentara bayaranlah yang pertama kali menghadapi.
Sambil bertempur mereka menghubungi pasukan sekutu guna menuntaskan aksi para gerilyawan itu.
Lantaran pasukan perlawanan Irak kerap menggempur dengan taktik nekat dan tak segan-segan mengerahkan pembom bunuh diri, telah banyak tentara bayaran yang jadi korban.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR