Vent-I menggunakan mesin ventilator Positive End-Expiratory Pressure (PEEP) agar mudah dioperasikan baik oleh dokter ataupun perawat.
Bahkan Vent-I bisa dibawa pulang.
Harganya pun jauh lebih rendah. Harga ventilator portable di pasaran dunia dijual Rp30 juta-70 juta. Sedangkan Vent-I dijual Rp18 juta.
“Vent-I juga sudah dipatenkan, dari 8 ada 5 yang sudah dipatenkan,” ucap dia.
Kumpulkan dana dari masyarakat
Saat ini, tim sedang membuat 850 Vent-I yang akan dibagikan gratis ke rumah sakit di Indonesia.
Dari jumlah itu, sebagian Vent-I sudah disebar, terbanyak di Pulau Jawa.
“Dana pembuatan Vent-I berasal dari dana masyarakat."
"Bisa dibilang masyarakat yang membeli 850 Vent-I ini atau lebih dari Rp10 miliar,” tutur Syarif.
Syarif menjelaskan, saat Vent-I ini dikembangkan, banyak teman yang tertarik ingin menyumbang untuk membantu pasien.
Kemudian Salman membuat crowd funding untuk pembuatan Vent-I hingga terkumpul dana Rp10 miliar lebih.
(Reni Susanti)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Dosen ITB Bikin Ventilator Indonesia, Rela Dicibir, Tidur di Masjid, hingga Dapat Dana Rp 10 M")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR