Advertorial
Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu ketegangan antara tetangga negara sekaligus musuh, Korea Utara dan Korea Selatan meningkat saat Korea Utara menghancurkan kantor penghubung antar-Korea.
Tindakan negara pimpinan diktator Kim Jong-un itu diawali dengan ancaman.
Korea Utara mengancam akan menutup kantor penghubung antar-Korea dan proyek-proyek lainnya jika Korea Selatan gagal memberhentikan pembelot Korut yang mengirimi selebaran propaganda.
Namun, rupanya bukan itu saja yang menjadi alasan Kim Jong-un 'ngamuk'.
Melansir Daily Star (1/7/2020), Kim Jong-un dilaporkan memerintahkan agar kantor pengubung antar-Korea diledakkan setelah marah karena terdapat penggambaran istrinya yang 'kotor dan menghina' dalam kampanye para pembelot anti-Pyongyang.
Buntut dari kemarahan Kim Jong-un, yang mana sang adik, Kim Yo-Jong yang memberikan pernyataan ke publik, akhirnya benar-benar meledakkan kantor penghubung bersama yang telah dibangun sejak 2018.
Korea Utara juga mengecam tindakan militer atas para pembelot di Korea Selatan yang mengirim selebaran anti-Utara melintasi perbatasan.
Sebuah ledakan terdengar sebelum asap terlihat naik dari kompleks industri bersama di kota Kaesong, sekitar 85 kilometer tenggara ibukota Korea Utara Pyongyang.
Pada 2018, situs yang berada di wilayah Utara itu dibuka untuk membantu kedua negara berkomunikasi.
Keberadaan pembelot yang meninggalkan Korea Utara ke Korea Selatan bukan rahasia lagi.
Sementara itu, selebaran-selebaran yang dibawa melalui perbatasan yang termiliterisasi oleh balon adalah taktik sejak propaganda yang telah digunakan kedua negara sejak Perang Korea.
Korea Utara juga telah berjanji untuk menjatuhkan 12 juta selebaran propaganda melintasi perbatasan ke Korea Selatan sebagai pembalasan, sekaligus sebagai bagian dari pertikaian perbedaan pendapat.
Baca Juga: Pakai Masker Lemon dan Madu Lebih Ampuh dengan Langkah-langkah Ini
Rupanya, diantara selebaran yang dikirim oleh para pembelot baru-baru ini, tepatnya 31 Mei, disebut telah melibatkan citra provokatif Ibu Negara Korea Utara, Ri Sol Ju.
Hal itulah yang memicu 'kemarahan serius' di Pyongyang, menurut duta besar Rusia untuk Korea Utara Alexander Matsegora Agence France-Presse melaporkan.
Rusia adalah sekutu utama Utara yang terisolasi dan Matsegora adalah salah satu duta besar terlama di Pyongyang.
"Selebaran itu berisi propaganda kotor dan menghina, yang ditujukan khusus untuk pasangan pemimpin itu," kata Matsegora kepada kantor berita TASS Rusia, Senin.
Baca Juga: Pakai Masker Lemon dan Madu Lebih Ampuh dengan Langkah-langkah Ini
Mereka difoto "dengan cara tingkat rendah", tambahnya, dan berfungsi sebagai "sedotan terakhir" untuk Korea Utara.
Kantor penghubung di Kaesong, tepat di utara perbatasan, meledak pada 16 Juni hanya beberapa hari setelah saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong, memperingatkan "adegan tragis kantor penghubung bersama Utara-Selatan yang tidak berguna benar-benar runtuh."
Hari berikutnya, Pyongyang mengumumkan akan melanjutkan latihan militer, juga meningkatkan kesiapan di kota-kota perbatasan dan membangun kembali pos penjagaan.
Itu merupakan tindakan paling provokatif di semenanjung itu sejak Korea Utara menandatangani perjanjian dengan Korea Selatan untuk mengurangi ketegangan pada 2018.
Baca Juga: Ternyata Lokasi Main Game Mobile yang Lancar Bukan di Jakarta, Tapi di 5 Kota Ini!