Melansir New York Post pada Selasa (30/6/20), Kim Jong-Un sangat marah, karena istrinya dijadikan penggambaran kotor dalam kampanye anti-Pyongyang.
Kampanye itu diprakarsai oleh pembelot Korea Utara di Korea Selatan.
Hal itu memicu kemarahan Kim Jong-Un hingga meledakkan kantor penghubung Seoul, kemudian dia juga siap mengambil tindakan militer.
Selebaran yang dibawa melalui perbatasan termiliterisasi oleh balon.
Ini merupakan taktik propaganda yang digunakan kedua negara sejak perang Korea.
Adapun pamflet dan selebaran itu berhasil melintasi perbatasan Korea Utara pada 31 Mei lalu.
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR