Sebagai perbandingan, selama delapan tahun masa jabatan Presiden AS Barack Obama, angkatan laut AS hanya melakukan empat kali operasi kebebasan navigasi di wilayah tersebut.
Sementara selama masa pemerintahan Trump yang belum genap empat tahun, angkatan laut AS sudah 22 kali melakukan operasi kebebasan navigasi di Laut China Selatan.
Untuk itu, ia menyarankan agar militer kedua negara meningkatkan komunikasi untuk mencegah kesalahpahaman strategis dan salah perhitungan.
Selain itu, pertemuan militer tingkat tinggi juga harus dilanjutkan, saluran telepon langsung harus dibuka dan manuver angkatan laut bersama harus dilakukan, katanya.
Laporan itu mengatakan China tidak menganggap Amerika Serikat sebagai saingan potensial atau membayangkan perang dingin atau panas baru dengan AS.
Dokumen itu memperingatkan bahwa memburuknya hubungan militer akan secara substansial meningkatkan kemungkinan insiden berbahaya, konflik atau bahkan krisis.
(Noverius Laoli)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "AS kerahkan militer secara besar-besaran di Laut China Selatan, begini respons China")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR