Advertorial

Kasus Kematian Akibat Covid-19 Cetak Rekor Tertinggi, Menteri Kesehatan Chile Mengundurkan Diri, Diduga Ada Perbedaan Angka yang Dilaporkan ke Publik dan WHO

Mentari DP

Penulis

Menteri Kesehatan Chile Jaime Manalich mengundurkan diri setelah jumlah kasus kematian mencapai rekor tertinggi akibat virus corona.
Menteri Kesehatan Chile Jaime Manalich mengundurkan diri setelah jumlah kasus kematian mencapai rekor tertinggi akibat virus corona.

Intisari-Online.com - Chile menempati urutan ketiga sebagai negara dengan kasus virus corona (Covid-19) terbanyak di Amerika Latin.

Berdasarkan data dari Worldometers.info pada Minggu (14/6/2020), ada 167.355 kasus positif virus corona di Chile.

Selain itu, ada 3.101 kasus kematian dan 137.296 orang dinyatakan sembuh.

Walau banyak pasien virus corona yang dinyatakan sembuh, namun nyatanya terjadi lonjakan kasus kematian.

Baca Juga: Adik Ani Yudhoyono, Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung: Inilah Golongan Darah yang Rawan Kena Serangan Jantung

Akibatnya,Menteri Kesehatan Chile Jaime Manalich mengundurkan diri pada Sabtu (13/6/2020).

Pengumuman pengundurkan diri ini setelah jumlah kasus kematian mencapai rekor tertinggi akibatvirus corona.

Dan langsung diiumumkan oleh Presiden Sebastian Pinera, seperti dilansir AFP pada Minggu (14/6/2020).

Baca Juga: Mirip Seperti di Wuhan pada Awal Wabah, Muncul Lagi Kasus Covid-19 di Beijing, Sama-sama Berasal dari Pasar, 'Kami Tak Mau Lakukan Kesalahan yang Sama'

Namun sebuah laporan pada Sabtu (13/6/2020) mengungkapkan, Chiletelah memberitahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa korban tewas sebenarnya lebih dari 5.000 orang.

Laporan tersebut berasal dari sebuah organisasi jurnalisme investigasi yang disebut CIPER yang memperoleh salinan dokumen pelayanan kesehatan yang dikirim ke WHO.

Manalich telah menghadapi kritik atas Statistik kasus kematian akibat Covid-19.

Wakil Menteri Kesehatan Paula Daza menjelaskan perbedaan angka yang terjadi antara yang dilaporkan pemerintah ke publik dan WHO.

Dia mengatakan angka yang lebih tinggi yang disajikan kepada WHO termasuk terkonfirmasi dan yang dicurigai kematiannya karenaCovid-19.

Sementara laporan harian pemerintah ke publik hanya mencerminkan kasus-kasus yang terkonfirmasi berdasarkan tes Swab hidung.

Pada Jumat (12/6/2020), Chilemelaporkan jumlah kasus baru 6.754 orang dan 222 orang meninggal dalam 24 jam terakhir.

"Situasi di negara kita terus meningkat, di atas semua di wilayah metropolitan," kata juru bicara Departemen Kesehatan Arturo Zuniga, pada Jumat (12/6/2020).

Baca Juga: Menangkan Undian Lotre Rp76 Miliar, Nenek Tua IniPilih Lakukan Operasi Plastik, Wajahnya yang Keriput Langsung Berubah Bak Gadis Remaja!

Kasus positif terus meningkat di Chile, meskipun mulai mengambil tindakan darurat pada bulan Februari lalu, termasuk tes massal dan penutupan perbatasan dan sekolah.

Langkah ini menjadikan Chilesebagai negara Amerika Latin pertama melakukannya.

Sudah lebih satu bulan 7 juta warga ibu kota Santiago hidup dalam aturan lockdown.

Kemudian disusul Warga kota Valparaiso dan Vina del Mar, pada Jumat (12/6/2020).

Hampir setengah dari populasi Chile18 juta berada di bawah pembatasan yang ketat.

Negara ini awalnya telah memberlakukan karantina selektif di daerah.

Tetapi banyak orang Chili yang miskin terus bekerja ke luar demi memenuhi kebutuhan ekonomi.

Ini membuat terjadi lonjakan yang tajam pada pertengahan Mei memaksa pemerintah untuk memberlakikan lockdown.

(Srihandriatmo Malau)

(Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul "Menteri Kesehatan Chile Mundur Saat Kasus Kematian Akibat Covid-19 Mencetak Rekor Terburuk")

Baca Juga: Bergerak Bak Bayangan, Inilah Fakta 4 Pasukan Khusus yang Melegenda di Dunia, Dengar Namanya Saja Musuh Langsung Lari Terbirit-birit

Artikel Terkait