Seperti dilaporkan Reuters pada Sabtu (30/5/2020), laboratorium China itu bekerja di bawah arahan Partai Komunis State-owned Assets Supervision and Administration Commission (SASAC).
Institut produk biologi Wuhan dan Beijing menerima persetujuan dari pemerintah China untuk melakukan uji klinis Fase II pada pertengahan April.
Dilansir Newsweek pada Minggu (31/5/2020), pejabat di Institut Produk Biologis Beijing mengatakan bahwa mereka sedang menyiapkan lini produksi virus corona untuk 100 hingga 120 juta dosis.
Kedua pusat penelitian China mengatakan, vaksin itu diperkirakan siap dan bisa didistribusikan pada awal 2021.
Ketua grup Sinopharm Liu Jingzhen mengatakan kepada media pemerintah China (29/5/2020) bahwa 180 relawan yang sudah diuji menunjukkan peningkatan antibodi yang tahan terhadap virus corona.
Tingkat perlindungan dari vaksin ini adalah 100 persen.
Para peneliti di perusahaan bioteknologi yang berbasis di Beijing, Sinovic, mengatakan kepada Sky News pada Sabtu (30/5/2020) bahwa mereka sedang merencanakan untuk mengadakan uji klinis Fase III di Inggris.
"Ini harus berhasil, 99 persen (pasti)," ungkap peneliti Sinoac Luo Baishan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR