Pejabat WHO itu merujuk pada mutasi asam ribonukleat, atau RNA virus, yang bisa ditemui pada keluarga coronavirus lainnya, seperti flu.
"Sejauh ini, tidak ada indikasi bahwa mutasi itu bisa memberikan dampak dalam hal kemampuannya untuk menularkan atau menyebabkan sakit yang lebih parah," jelasnya.
Penyakit dengan nama resmi Covid-19 itu kini sudah melumpuhkan dunia, dan bergerak ke negara miskin seperti Brasil dan Meksiko, setelah sebelumnya menghantam AS.
Baca Juga: Diduga Tak Mau Antre, Seorang Pengendara Motor Tampar Pegawai SPBU, Videonya Viral di Media Sosial
Van Kerkhove mengatakan, wabah ini jauh dari kata usai di mana dia menyebutkan, kejenuhan karena lockdown ataupun pengabaian kebersihan sosial bisa memberikan ancaman.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR