Menjelma menjadi megalomania, Commodus juga menyatakan dirinya sebagai inkarnasi dewa Hercules dan memaksa senat untuk mengakui keilahiannya.
Patung-patung yang menggambarkan dirinya sebagai pahlawan mitologis mulai didirikan di seluruh kota.
PEMBUNUHAN COMMODUS
Pada 192 M, orang-orang Romawi sudah cukup muak dengan tingkah kaisar mereka.
Commodus adalah kutukan yang lebih besar bagi orang Romawi daripada wabah penyakit atau kejahatan apa pun yang membuat kota itu telah jatuh ke dalam kebangkrutan dan kekacauan.
Baca Juga : Berbekal Buku Hadiah Kakeknya, Remaja 17 Tahun Ini Ciptakan Reaktor Nuklir di Belakang Rumahnya, Jenius!
Sekelompok kecil konspirator, termasuk bendahara dan nyonya kaisar, Marcia, memutuskan untuk membunuhnya.
Setelah beberapa kali usaha pembunuhan berujung gagal.
Mereka kemudian mengirim seorang atlet untuk mencekik kaisar berusia 31 tahun di kamar mandinya.
Pembunuhan itu berhasil dan dinasti Nerva-Antonine yang telah memerintah Roma selama hampir seabad telah berakhir.
Kota segera menuju ke perang saudara.
Commodus memerintah dengan kekacauan dan meninggalkan kekacauan lagi setelahnya. (*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Source | : | allthatinteresting.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR