Dalam melakukan penelitiannya, peneliti melibatkan 189 orang dewasa sehat yang rata-rata berusia 66 tahun.
Peneliti menganalisis otak peserta untuk mencari protein dan plak yang terkait dengan Alzheimer.
Sebagian besar peserta memiliki siklus tidur yang relatif normal dan 139 tidak memiliki tanda-tanda penumpukan protein amiloid.
Baca Juga: Hadapi Corona: Pernah Dengar Mitos tentang Makanan Beku? Ini Dia!
Beberapa yang lainnya memiliki masalah tidur, tetapi kebanyakan bisa dijelaskan oleh faktor usia, sleep apnea, atau penyebab lainnya.
Namun, sekitar 50 peserta yang otaknya mengandung protein terkait alzheimer, jam tidurnya sudah terganggu.
"Bukan berarti mereka kurang tidur. Tapi tidur mereka cenderung terpotong-potong. Tidur selama delapan jam di malam hari sangat berbeda dengan tidur delapan jam dengan cicilan satu jam di siang hari," kata penulis utama Dr Erik Musiek.
Yuk lebih perhatikan lagi jam tidur Anda, terutama Anda yang tadi tak bisa menebak teka-teki gambar namun masih berusia muda.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR