China juga selama ini dikenal sebagai negara 'pemberi hutang' dan berupaya menjadi kreditor terbesar di negara-negara berkembang.
Mereka lakukan dengan meningkatkan pinjaman global selama 20 tahun terakhir untuk dialirkan ke negara-negara miskin untuk memperluas pengaruhnya.
Pinjaman itu diberikan kepada negara miskin sementara negara miskin harus menggadaikan pelabuhan penting, tambang atau aset berharga lainnya.
Meski begitu, seperti yang sudah dikatakan, China masih dalam posisi terombang-ambing karena banyak dihantam dari sisi dalam dan sisi luar.
Dari sisi dalam meliputi pandemi virus Corona, yang berdampak langsung pada ekonomi mereka.
Sedangkan dari sisi luar banyak hal yang menghantam mereka.
1. Krisis dalam negeri akibat pandemi virus Corona
Saat pandemi berlangsung dan memberi dampak langsung pada ekonomi dunia, China menghadapi risiko kehilangan pinjamannya.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR