Alih-alih mengorbankan kebebasan masyarakat, Swedia telah mengadopsi strategi yang berbeda dengan negara-negara Nordik lainnya selama pandemi, memilih untuk menghindari lockdown dan menjaga sebagian besar sekolah, restoran, salon dan bar tetap buka.
Namun, pemerintah mengimbau orang untuk menahan diri melakukan perjalanan panjang dan menekankan tanggung jawab pribadi.
Strategi ini dikritik oleh para peneliti Swedia sejak awal, yang mengatakan bahwa upaya untuk menciptakan herd immunity memiliki dukungan yang rendah.
Herd immunity tercapai ketika mayoritas populasi tertentu, sekitar 70 hingga 90%, menjadi kebal terhadap penyakit menular, baik karena mereka telah terinfeksi dan pulih, atau melalui vaksinasi.
Tetapi dilansir Business Insider, Senin (25/5/2020), sejauh ini hanya 7,3 persen orang Swedia yang punya antibodi.
Hal itu terungkap dalam studi yang berasal dari pemeriksaan terhadap 1.100 warga Stockholm.
Sejauh ini, kasus virus corona di Swedia adalah yang tertinggi dibanding negara-negara Skandinavia lain seperti Norwegia, Finlandia, Denmark, dan Islandia.
Berdasarkan peta Johns Hopkins University, total kasus virus corona di Swedia adalah 33.459 kasus dengan kematian berjumlah 3.998.
Bila melihat total angka, kematian akibat virus corona di Swedia lebih rendah ketimbang negara-negara Eropa yang menerapkan lockdown, seperti Inggris, Prancis, dan Italia.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR