Sniper Jepang juga bukan prajurit sukarelawan, tapi prajurit tulen yang bertempur di bawah sumpah kaisar Jepang dan tidak mengenal istilah gagal dalam tugas.
Berkat moral tempur dan spirit yang tinggi itu, para sniper yang hanya dipersenjatai senapan tempur standar Arisaka Model 97 atau 99 dan teleskop yang juga terbilang sederhana karena tak bisa dikoreksi memiliki kemampuan bidik yang sangat akurat pada jarak 550 meter.
Para sniper Jepang yang bertengger di pucuk pohon, khususnya pohon kelapa bahkan memiliki motto hanya akan turun sebagai mayat akibat tembakan peluru musuh.
Prinsip sniper Jepang semasa PD II nyaris sama, membunuh tentara Amerika sebanyak mungkin sampai dirinya sendiri terbunuh.
Dibandingkan sniper Rusia, Jerman, dan Sekutu, sniper Jepang memiliki keunikan sendiri karena mereka bertempur seorang diri tanpa dibantu observer.
Sniper Jepang juga bukan prajurit sukarelawan, tapi prajurit tulen yang bertempur di bawah sumpah kaisar Jepang dan tidak mengenal istilah gagal dalam tugas.
Berkat moral tempur dan spirit yang tinggi itu, para sniper yang hanya dipersenjatai senapan tempur standar Arisaka Model 97 atau 99 dan teleskop yang juga terbilang sederhana karena tak bisa dikoreksi memiliki kemampuan bidik yang sangat akurat pada jarak 550 meter.
(Ade Sulaeman)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR