Kopral Reynold dan spotternya segera mengatur akurasi jarak tembak, kecepatan angin , dan akurasi bidikan.
Ketika Reynold menarik picu senapannya ternyata arah peluru melenceng dan mengenai bangunan sekitarnya.
Komandan Taliban yang menjadi sasaran ternyata tidak menyadari dirinya sedang dibidik dan terus bercakap-cakap.
Pada bidikan kedua, Reynold tidak mengarahkan moncong senapan ke pimpinan Taliban dan berdasar penghitungan jarak tembak dan arah angin, Reynold justru mengarahkan senapannya ke bingkai pintu.
Tembakan kedua ini ternyata tepat menghantam dada si pemimpin Taliban yang kemudian roboh tewas.
Para pengikut pimpinan Taliban yang terkejut karena sama sekali tak menduga ada serangan sniper memilih melarikan diri. S
Selama bertugas di Afghanistan, Reynold yang mengoperasikan senapan L115A3 setidaknya telah berhasil mengeleminasi 32 pejuang Taliban.
Misi sniper Inggris lainnya yang tergolong paling spektakuler adalah yang dilaksanakan oleh Kopral Craig Horrison yang bertugas mengawal pasukan komando.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR