Di Shanghai, dinding sekolah dipenuhi poster tentang langkah-langkah untuk mengatasi virus corona. Kantin sekolah menggunakan kaca untuk membatasi tiap meja, sehingga hanya dua siswa yang bisa makan bersama.
"Saya merasa sangat senang kembali ke sekolah. Biasanya kami menantikan liburan, tetapi tiba-tiba liburan kami menjadi begitu lama," kata Zhang Jiayi, siswa yang berusia 17 tahun.
Hasilnya?
Beberapa negara sepertinya merasa kapok setelah kembali membuka sekolah di tengan pandemi Covid-19.
Hal ini disebabkan munculnya murid dan guru sekolah yang positif Covid-19 tak lama setelah sekolah dibuka kembali.
Di Prancis, delapan sekolah kembali ditutup setelah ditemukan 70 kasus baru Covid-19 pada anak yang kembali bersekolah.
Sementara di Finlandia, puluhan guru dan murid di negara tersebut dinyatakan positif Covid-19 hanya dua hari setelah sekolah kembali dibuka.
Akibatnya, selain sekolah kembali ditutup, siswa dan staf sekolah pun kini wajib melakukan karantina mandiri di rumah.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR