Sejak diluncurkan dari tahun 2001, lebih dari 15.000 roket dan mortir telah menghantam sejumlah wilayah Israel dengan korban tewas lebih dari 20 orang.
Tapi karena pangkalan roket Hamas yang hanya merupakan semacam bengkel rumahan itu bisa cepat dipindahkan, serangan militer Israel yang menitikberatkan serangan udara lebih banyak menghantam sasaran warga sipil dibandingkan pangkalan roket Hamas.
Akibatnya, serangan balasan Israel hanya menimbulkan tragedi kemanusiaan dan memaksa PBB harus turun tangan.
Seperti biasa ikut campur tangannya PBB akan menghentikan gempuran Israel untuk sementara. Tapi konflik bersenjata sewaktu-waktu akan meletus lagi sebelum Israel mengembalikan semua wilayah jajahan di bumi Palestina.
Apalagi pada Desember 2017 Israel secara sepihak telah memindahkan ibukotanya ke Jerusalem sehingga memicu kemarahan dan reaksi keras dari negara-negara Arab. (Yoyok Prima Maulana)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR