Sebaliknya, penyemprotan tersebut justru bisa merusak pakaian yang orang kenakan.
Bahkan, melukai tubuh orang yang menerima tindakan tersebut.
"Menyemprotkan zat-zat semacam itu bisa merusak pakaian atau selaput lendir (seperti mata, mulut)," tulis WHO dalam akun Instagram-nya.
Mengutip Guidance Notes on Safe Use of Chemical Disinfectants Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, cairan disinfekan yang mengandung bahan kimia berupa alkohol memiliki risiko jika disemprotkan ke tubuh.
Alkohol merupakan bahan kimia yang mudah terbakar jika ada di dekat api, terutama ketika diterapkan dengan cara disemprotkan.
Selain itu, jika mengenai kulit, cairan ini bisa mengiritasi kulit yang terluka.
Lalu, jika terhirup maka dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan memengaruhi saraf sistem pusat.
Sementara zat klorin merupakan zat beracun.
Jika seseorang terpapar klorin dengan konsentrasi tinggi, bisa berakibat fatal.
Apalagi, jika sebuah larutan disinfektan mengandung lebih dari satu jenis zat kimia.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minum Disinfektan, Satu Remaja Tewas dan Dua Lainnya Kritis")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR