Tak lama kemudian, tim menemukan bahwa tikus dalam studi mereka mengalami masuknya asam palmitat ke daerah otak yang dikenal sebagai hipotalamus, yang mengatur pelepasan berbagai hormon ke dalam aliran darah.
Asam palmitat adalah asam lemak jenuh umum yang ada dalam berbagai makanan dan bahan.
Termasuk kelapa sawit dan minyak zaitun, keju, mentega, margarin, dan beberapa produk daging.
Menurut penelitian sebelumnya, asam lemak ini dapat menjelaskan hubungan antara obesitas dan peningkatan risiko masalah kardiovaskular.
Melalui penelitian saat ini, para peneliti telah menemukan peran lain - tampaknya kadar asam palmitat yang tinggi dalam hipotalamus mengubah jalur pensinyalan yang dikaitkan para peneliti dengan ciri-ciri depresi.
Jalur ini, dikenal sebagai cAMP / PKA, terlibat dalam banyak proses metabolisme, termasuk pensinyalan dopamin, yang, pada gilirannya, berkontribusi pada pengaturan emosi.
Jadi, setidaknya pada tikus, para peneliti dapat mengkonfirmasi bahwa penyerapan lemak makanan tertentu memiliki dampak langsung pada jalur pensinyalan otak yang memengaruhi perkembangan depresi. (Soesanti Harini)
Artikel ini telah tayang di gridhealth.id dengan judul Studi Kesehatan: Banyaknya Lemak Makanan di Otak Sebabkan Gangguan Mental
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR