Namun, ada hambatan etis dalam kasus ini, seperti yang dikatakan WHO dalam laporan itu, tidak boleh digunakan pada patogen dengan tingkat kematian tinggi.
"Sebagai contoh, jika suatu organisme menyebabkan penyakit dengan tingkat fatalitas tinggi dan tidak ada terapi untuk mencegahnya, maka itu tidak layak untuk uji coba tantangan manusia," jelas WHO.
Gagasan untuk mencoba tantangan manusia pada Covid-19 adalah dipicu pada artikel 31 Maret di Journal of Infection Diseases.
Artikel ini berpendapat, penelitan seperti itu akan menimbulkan risiko bagi para pesertanya. Setiap minggu peluncuran vaksin akan ditunda dan disertai ribuan kematian di seluruh dunia.
Sekarang 16.000 orang dari 102 negara menandai ketersediannya secara sukarela terinfeksi virus corona.
Mereka mengikat pernyataan itu pada situs advokasi baru bernama Day Sooner yang menyatakan, "saya tertarik terkena virus corona untuk mempercepat pengembangan vaksin."
Source | : | Business Insider |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR