Namun, dampaknya tidak hanya itu saja. Antara 1962 hingga 1964, diketahui bahwa polusi radioaktif menyebar ke seluruh atmosfer, mengionisasi udara
Meninjau catatan sejarah antara 1962 hingga 1964 dari dua stasiun cuaca di Inggris, para peneliti dari University of Reading menjelaskan bagaimana muatan listrik sebagai hasil dari radiasi uji ledakan dapat memengaruhi awan hujan saat itu.
Dipublikasikan pada jurnal Physical Review Letters, para peneliti menyatakan bahwa awan tampak lebih tebal dan curah hujan 24% lebih banyak saat tingkat radioaktif tinggi.
“Dengan mempelajari radioaktif yang dilepaskan dari uji senjata selama Perang Dingin, para ilmuwan saat itu menemukan pola sirkulasi atmosfer. Kini, kami menggunakan lagi data tersebut untuk mengetahui dampaknya pada curah hujan,” kata Giles Harrison, pemimpin penelitian sekaligus Professor od Atmospheric Pysics di University of Reading.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR