Namun, WHO kini semakin cemas, karena Covid Organics tersebut belum melaluis studi ilmiah, meskipun menurut pengalaman berhasil sembuhkan pasien Covid-19.
Hingga saat ini tidak ada studi ilmiah yang dipublikasikan tentang jamu anti virus corona.
Ini menunjukkan meski bisa menyembuhkan, dampak dan efek samping dari obat ini belum diketahui, ini yang sangat berbahaya.
"Kami memperingatkan, dan menyarankan negara-negara untuk tidak megonsumsi produk yang belum teruji ini, dalam melihat kemanjurannya," kata WHO Afrika melalui, Matshidiso Moeti.
Moeti menjelaskan, para pemerintah Afrika telah berkomitmen dan mengharuskan terapi tradisional, tetapi melalui uji klinis dan prosedurnya sama dengan pengobatan lainnya.
"Saya memahami kebutuhan, dorongan menemukan sesuatu yang dapat membantu," jelas Moeti.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR